Saturday, 16 February 2013

Perawatan burung pancawarna


Membedakan jenis kelamin burung pancawarna relatif mudah dilakukan, terutama jika burung sudah dewasa. Pada burung jantan, bagian tunggir atau daerah yang berbatasan dengan pangkal ekor berwarna merah. Sedangkan pada betina, warna di bagian tersebut oranye.
Untuk lebih jelasnya, silakan lihat beberapa gambar di bawah ini untuk jantan dan betina dari burung pancawarna sejati dan beberapa subspesies pancawarna.
sexing burung pancawarna sejati
Sexing burung pancawarna sejati (Leiothrix argentauris)
sexing burung pancawarna tahanensis
Sexing burung pancawarna ras tahanensis (Leiothrix argentauris tahanensis)
Sexing burung pancawarna ras galbana
Sexing burung pancawarna ras galbana (Leiothrix argentauris galbana).
Tengara lainnya sama seperti sexing burung kicauan pada umumnya, di mana warna bulu pada burung jantan lebih mengkilap atau lebih cerah daripada burung betina. Namun sexing ini sulit diterapkan untuk burung muda, karena penampilannya cenderung mirip pancawarna betina dewasa. Satu-satunya cara membedakan jantan dan betina pada burung muda hanya dengan mendengarkan suaranya.
Pancawarna dalam sangkar
Pancawarna dalam sangkar
Makanan utama burung pancawarna adalah serangga dan buah-buahan. Namun di beberapa negara, penggemar pancawarna ternyata juga memberikan pakan berupa canary seed, milet, dan biji-bijian, selain makanan kering ( voer). Serangga yang diberikan adalah jangkrik kecil dan ulat hongkong.
Dalam perawatan hariannya, kita harus selalu memantu kondisi air minum, sebab burung ini senang minum dan mandi. Jadi, dalam satu hari saja kita mesti beberapa kali mengganti air minumnya dengan air baru dan bersih.
Burung pancawarna
Burung pancawarna senang minum dan mandi
Penangkaran burung pancawarna
Penangkaran burung pancawarna bisa dijadikan salah satu sumber penghasilan, terutama jika Anda ingin mengambil spesialisasi di bidang penangkaran burung master. Selain belum banyak pesaing, hal ini sekaligus merupakan upaya mengurangi penangkapan burung pancawarna di alam bebas.
Burung pancawarna termasuk burung sosial dan bisa disatukan dengan jenis burung lain dalam satu kandang penangkaran yang besar. Yang perlu diingat, burung ini bisa menjadi agresif saat  sedang berkembang biak, entah bertelur, mengerami telur, maupun mengasuh anak-anaknya.
Ketika agresif, pancawarna akan menyerang burung yang berada di dekat sarangnya. Jadi, jika ingin menangkarkan burung ini, sebaiknya menggunakan kandang penangkaran yang terpisah dari jenis-jenis burung lainnya.
Kandang Penangkaran
Kandang penangkaran burung pancawarna
Kandang yang digunakan berukuran luas, dengan banyak ranting atau tanaman merambat. Pasalnya, burung ini dikenal sangat lincah dan atraktif. Sarang yang digunakan berbentuk cawan atau mangkuk terbuka. Jadi, sebelumnya siapkan terlebih dulu tempat sarang dari bahan rotan, atau bisa juga papan kayu seperti yang digunakan dalam penangkaran kenari. Kemudian sediakan bahan-bahan sarang yang bisa didapatkan di toko pakan burung.
Dianjurkan untuk meletakkan kotak sarang pada lokasi yang rimbun atau tersembunyi, untuk menjaga privasi pasangan burung pancawarna.
RAGAM JENIS WADAH SARANG YANG DIGUNAKAN
Aneka model sarang untuk penangkaran burung pancawarna
Setelah bertelur sekitar 2-4 butir, induk betina akan mengerami telur-telurnya bergantian dengan induk jantan. Masa pengeraman sekitar 14 hari. Piyikan pancawarna mulai keluar dari sarangnya pada usia 2 minggu, dan pada umur 3-4 sudah bisa hidup mandiri.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya piyikan pada umur tersebut dipisahkan dari induknya. Sebab induk akan menjadi agresif ketika anaknya sudah makin besar. Selain itu, pemisahan piyikan juga akan mempercepat induk kembali bereproduksi. Rata-rata dalam setahun sepasang induk pancawarna bisa berkembang biak hingga tiga kali.
Selama mencoba, dan semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment