Burung cendet yang belum mengalami mabung kedua bisa disebut sebagai cendet muda. Yang dimaksud mabung pertama adalah proses ganti bulu pada umur 7-9 bulan, bukan mabung saat peralihan dari bulu trotol ke bulu dewasa. Perawatan untuk cendet muda mestinya berbeda dari cendet yang sudah mapan, atau sudah mengalami mabung keduanya.
Banyak burung muda yang sudah memiliki performa suara prima, meski baru sekali mabung. Beberapa burung muda, bukan hanya cendet, bahkan mampu berprestasi di berbagai arena lomba. Yang penting jangan terlalu memforsirnya dengan pemberian extra fooding (EF) berlebihan, karena bisa membuat burung lebih cepat over birahi daripada burung mapan.
Cendet muda yang over birahi lebih susah untuk dikembalikan ke kondisi top form, bahkan ketika Anda sudah menghentikan EF sekalipun. Satu-satunya jalan hanya menunggu masa mabung yang kedua. Jarak antara mabung pertama dan kedua umumnya 1 tahun. Sebab masa mabung merupakan waktu paling tepat untuk menata ulang perawatannya.
Sebelum terlambat, biarkan cendet muda berkembang dalam rawatan Anda sealami mungkin. Artinya, jangan terlalu menggenjotnya dengan EF berlebihan. Hal ini berbeda dari cendet mapan, yang seringkali membutuhkan lebih banyak EF.
Cendet muda memiliki power lebih baik daripada cendet mapan, tetapi kemampuannya untuk menahan extra fooding tidak sebaik cendet dewasa. Begitu tidak kuat, dia pasti mengalami over birahi yang butuh penanganan lama untuk menyembuhkannya.
Oleh sebab itu, untuk mendongkrak mental bertarung cendet muda sebaiknya tidak bermain di EF. Lebih dianjurkan memanfaatkan “jasa” cendet yang lebih mapan, yang selalu menempel di dekat sangkarnya. Karena itulah, cendet muda membutuhkan perawatan khusus yang berbeda dari cendet dewasa atau cendet mapan.
Perawatan harian cendet muda
Berikut ini perawatan harian untuk cendet muda :
- Pukul 07.00, burung diangin-anginkan di teras.
- Pukul 07.30, burung mandi / dimandikan.
- Bersihkan sangkar, ganti / tambahkan voer dan air minum. Usahakan voer dengan kadar protein 12-18%.
- Setelah mandi, burung dijemur sebentar saja (30 menit), hanya untuk mengeringkan bulunya. Selama dijemur, diusahakan cendet muda tidak melihat burung sejenis.
- Jika bulu sudah kering, burung diangin-anginkan selama 10 menit di teras, sambil disuapi dengan 1 ekor jangkrik (singkirkan dulu kaki-kaki jangkrik).
- Tambahkan sedikit kroto (1 sendok teh). Bisa juga pemberian kroto 2x seminggu, dengan porsi 1 sendok makan.
- Setelah itu, sangkar dikembalikan ke gantangan semula dan dikerodong sampai sore. Inilah saat yang tepat untuk memaster burung. Sebaiknya didekatkan pula dengan cendet lain yang lebih mapan. Ini merupakan cara alami untuk meningkatkan mental tempurnya, tanpa menggunakan metode penggenjotan EF.
- Mengingat wataknya yang fighter, kedua sangkar ini mesti dikerodong, atau setidaknya sangkar cendet muda yang dikerodong. Dalam kondisi dikerodong, meski di sekitarnya terdengar banyak suara burung, cendet muda biasanya lebih sering mendengarkan. Ia tetap berbunyi, tapi hanya sesekali. Lain halnya jika kerodongnya dibuka, burung muda ini akan terus berkicau seperti ingin bertarung.
- Sore, sekitar pukul 15.30 atau 16.00, burung diangin-anginkan kembali di teras. Berikan 1 ekor jangkrik yang kaki-kakinya sudah dibuang (tetap menggunakan model penyuapan).
- Pukul 18.00, cendet muda dikembalikan ke gantangan semula, sangkar dikerodong, dan kembali menjalani pemasteran atau digandeng dengan cendet yang lebih mapan.
- Biarkan burung beristirahat sampai pagi hari.
- Senin s/d Rabu: Sama seperti perawatan harian.
- Kamis: Cendet muda dimasukkan sangkar ukir atau sangkar lomba. Jangkrik mulai dinaikkan menjadi 3 ekor pagi hari (ditambah 1 sendok teh kroto), dan 3 ekor sore hari. Pemberian jangkrik tetap dilakukan dengan cara disuapi, setelah kaki-kaki jangkrik dibuang terlebih dulu.
- Jumat dan Sabtu: Sama seperti program hari Kamis.
- Minggu pagi: Sebelum lomba, burung dimandikan, dijemur 30 menit, dan diberi 5 ekor jangkrik (disuapi), kemudian berangkat ke lapangan.
Catatan:
- Selama persiapan menjelang lomba, aktivitas mandi-jemur seperti biasa. Penjemuran maksimal 30 menit.
- Saat lomba, dari sesi ke sesi, jika cendet muda tidak bermasalah, bisa diberikan tambahan 1 ekor jangkrik dan 3 ekor ulat hongkong.
- Jika cendet muda dalam kenyataan mengalami over birahi, maka porsi pemberian ulat hongkong bisa dikurangi atau dihentikan. Jangkrik tetap 1 ekor setiap sesi.
No comments:
Post a Comment