Burung Lovebird |
Lovebird merupakan salah satu dari sembilan spesies dari genus Agapornis
(Yunani: agape = cinta; ornis = burung). Mereka adalah tipe burung yang
social atau berkelompok dan dekat dengan keluarga bayan. Delapan
spesies lovebird berasal dari benua Afrika, sementara Grey-headed
Lovebird berasal dari Madagaskar. Lovebird merupakan tipe burung yang
monogami atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama.
Lovebird jenis sayap hitam memiliki kekhususan memakan serangga dan buah
ara, dan lovebird kerah hitam memiliki kebutuhan diet khusus dengan
buah ara, sehingga mereka bermasalah jika di penangkaran. Beberapa
spesies yang dibiakkan sebagai hewan peliharaan dengan berbagai warnanya
yang cantik merupakan hasil persilangan yang selektif di peternakan
burung. Burung lovebird dapat berumur 10 sampai 15 tahun
Burung lovebird termasuk burung kecil dengan ukuran 13-17 cm dan berat
badan 40-60 gram. Mereka adalah burung terkecil diantara keluarga betet.
Memiliki bentuk tubuh kompak, ekor pendek berujung tumpul, paruh tajam.
Lovebird liar didominasi warna hijau dengan berbagai warna pada tubuh
bagian atas , tergantung spesies. Lovebird Fischer’s, Lovebird
Black-cheeked, dan Masked Lovebird memiliki cincin putih terkemuka di
sekitar mata mereka. Di Indonesia tipe ini disebut lovebird berkacamata.
Populasi liar lovebird spesies Fischer Masked berada di kota-kota di
Afrika Timur. Di daerah itu juga ditemui burung lovebird tipe hibrida
atau silangan dari beberapa spesies. Burung hibrida berciri memiliki
cokelat kemerahan pada kepala dan oranye di dada bagian atas, dan
sedikit mirip dengan Masked Lovebird
Lovebird memiliki kecenderungan untuk menjalin ikatan baik dengan sesama
burung lovebird atau berinteraksi dengan manusia. Lovebird juga
memiliki tipe agresif seperti menggigit. Untuk menghindarinya maka
burung lovebird perlu ditangani secara lembut. Jika anda berniat
memelihara lovebird maka gunakan sangkar yang cukupkuat seperti berbahan
besi. lingkungan juga harus mendukung dan pemberian gizi yang sesuai.
karena keindahan bulunya, lovebird menjadi menjadi burung favorit saat
ini termasuk di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari makin maraknya
kelas burung lovebird dalam lomba burung baik tingkat nasional maupun
lokal
Jika anda berniat memelihara, maka burung hasil tangkaran jauh lebih
baik daripada memelihara hasil tangkapan alam karena burung liar
seringkali membawa suatu penyakit, seperti flu polyomavirus. Lovebird
hasil tangkapan juga seringkali merasa stress karena mereka merasa
kehilangan hubungan dengan pasangan atau kawanannya. Lovebird hasil
tangkapan juga tidak memiliki kejelasan usia dan mungkin saja mereka
memiliki kepribadian yang tidak cocok untuk dipelihara.
Untuk memelihara lovebird yang baik usahakan membeli secara berpasangan,
walaupun sebenarnya lovebird juga dapat hidup sendiri dan mengandalkan
interaksi dengan manusia. Memiliki lovebird hanya 1 ekor menyebabkan
burung ini merasa kesepian apalagi jika sang pemilik juga tidak memiliki
banyak waktu. Untuk itu sediakan pasangan atau teman bermain yang satu
spesies karena lovebird membutuhkan banyak teman. Sifat Lovebird
termasuk mudah akrab dengan manusia. Jika sudah merasa nyaman lovebird
akan rela bertengger di jari atau bahu. Beberapa lovebird dapat belajar
bicara, tapi banyak pula yang tidak. Ada kemungkinan mereka dapat
belajar untuk menirukan suara manusia jika diajarkan sejak usia muda.
Lovebird memiliki sifat cerewet karena di alam liar mereka terbiasa
melakukan komunikasi dengan sesama spesiesnya untuk menjaga keutuhan
kawanan. Kicauan burung lovebird juga merupakan bentuk sinyal jika ada
ancaman.
http://tviexpressbanet.blogspot.com
No comments:
Post a Comment