Friday, 31 May 2013

Burung Murai Batu II

Murai Batu

Murai batu (Copsychus malabaricus) merupakan burung kicau paling populer. Termasuk ke dalam family Turdidae. Tersebar di seluruh pulau Sumatra,Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. Jenis yang dianggap terbaik adalah Murai Batu Medan. Hanya saja tindakan eksploitasi hutan berlebihan dan perburuan untuk kepentingan komersial membuat jenis ini sulit ditemui di pasaran. 
Ciri morfologis 

memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. 
Murai Batu dari Tanjung Redep, Kalimantan Timur menpunyai keunikan di bagian kepalanya yang bergaris putih memanjang ke belakang. Murai Kalimantan memiliki ekor lebih pendek dengan panjang sekitar 8-12 cm, sementara Murai Batu Sumatra 15-20 cm . Ciri khas lainnya adalah Murai Batu Kalimantan apabila berhadapan dengan jenisnya akan mengelembungkan bulu-bulu disekitar dadanya sambil berkicau. Badan berukuran 14-17 cm. 
Pakan 

Makanan umum adalah serangga kecil. Hobiis biasanya memberikan kombinasi pelet, kroto, jangkrik, ulat hongkong dan telur lebah. Murai Batu juga memakan poer/voer yang banyak dijual di kios burung. 
Seksing 
Jantan dibedakan dengan betina dari kicauan yang lebih aktif dan ekor lebih panjang. Jantan tidak bisa menoleransi adanya jantan lain di sekitar wilayahnya. Sementara betina sulit menerima jantan yang tidak dikenal. Biasanya penangkaran dilakukan dengan mengawinkan pasangan dari satu induk (incest). 
Namun saat ini banyak pengemar burung berkicau di daerah Jawa sudah mulai berhasil menangkar Murai Batu silangan antara jenis Sumatra (Medan) dengan jenis kalimantan (Borneo)
http://tviexpressbanet.blogspot.com

Cara Merawat Burung Murai Batu

Burung Murai Batu


Perawatan Harian  Burung Murai Batu


Perawatan harian untuk burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten. Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 5 ekor dan kroto 1 sendok makan/ lebih.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 5 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya. 

Catatan :
  • Pagi harinya Diumbar di kandang,  umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.Perawatan Burung Murai Batu Saat Mabung
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabungadalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut ini Pola Perawatan masa mabung

  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  • Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.Meningkatkan Performa Burung Murai Batu

Irama lagu yang dimiliki burung memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu). Memilih suara-suara master untuk burung andalan kita janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus. Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau.
Sebenarnya, Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena, Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
Kunci keberhasilan dalam memaster burung (pemasteran burung berkicau) adalah memaster burung dengan suaruara master yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master.
http://tviexpressbanet.blogspot.com

Membedakan Burung Murai Batu Medan, Aceh dan Lampung


 Burung Ekor Panjang atau Burung Murai Batu adalah jenis burung pemakan serangga yang memiliki bentuk ekor sangat panjang mencapai 30cm. yang memiliki habitat di hutan belantara sepanjang gunung bukit barisan di Sumatera hingga Aceh. Aceh, Medan dan Lampung adalah pemasok Burung Murai Batu terkenal di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa jenis Burung Murai. Meski Medan terkenal dengan murainya, namun dari kalimantan juga terdapat burung ini meski tidak setenar burung dari medan.
Murai Batu Aceh


Murai Batu Lampung
Murai Batu Medan

Antara murai batu medan dan Aceh hampir tidak ada bedanya karena sama sama memiliki ekor panjang, hanya asal muasal burungnya saja. Sedangkan Murai Batu Lampung sedikit ada perbedaan pada panjang ekor yang lebih pendek dari Murai Batu Medan dan Aceh. Namun memiliki body yang lebih besar dari Murai Batu Medan. Sedangkan yang dari Kalimantan atau Murai Batu Borneo ada perbedaan pada Ekornya yang tidak ada warna putih, meskipun memiliki panjang hampir sama dengan burung yang dari medan. 
Menurut pengalaman teman teman diperlombaan, burung murai batu medan dan aceh adalah yang sering langgganan juara karena gaya bertarung dan keindahan ekornya. Sedangkan yang dari Borneo kurang di favoritekan. Namun demikian kekayaan alam indonesia ini patut dibanggakan karena keindahan burung burung di alam raya ini.
http://tviexpressbanet.blogspot.com

Cara Menjodohkan Murai Batu


Jika anda telah membuat kandang penangkaran murai batu dan memilih calon indukan murai batu yang akan ditangkarkan, langkah selanjutnya adalah menjodohkan calon indukan murai batu.
Pada dasarnya tahap-tahap menjodohkan murai batu sama dengan menjodohkan jalak suren dan menjodohkan cucakrawa. Berikut langkah-langkah menjodohkan burung murai batu:
  • Masukkan kedua calon indukan murai batu ke dalam sangkar yang terpisah, akan lebih baik jika anda menggunakan sangkar yang  digunakan khusus untuk menjodohkan burung.

  • Atur posisi tempat pakan sedemikian rupa, agar tempat pakan dan minum saling berdekatan, sehingga burung merasa seolah-olah makan dan minum bersama.

  • Atur posisi tempat bertengger searah membentuk garis lurus agar dapat saling berdekatan dan tidur berhimpitan, walaupun masih dibatasi sekat pembatas.

  • Tunggu sampai beberapa hari, jika kedua burung mau berkicau saling bersahutan, dan tidur berhimpitan. langkah selanjutnya adalah mengambil sekat pembatas dari sangkar perjodohan tersebut. sebelum anda mengambil sekat pembatas tersebut, terlebih dulu kedua burung disemprot dengan air yang disetel seperti embun menggunakan spray. hal ini bertujuan untuk mempercepat proses perjodohan dan mengurangi kemungkinan saling menyerang.
  • Amati beberapa saat, jika salah satu burung berusaha menyerang pasangannya, semprotlah dengan air burung yang berusaha menyerang tersebut, tetapi jangan sampai menyemprot burung yang ingin diserang pasangannya. jika setelah  beberapa saat kedua burung masih juga saling menyerang, pisahkan kedua burung tersebut dengan mengembalikan sekat pembatas. dan ulangi langkah langkah ini setiap 3 hari sekali sampai burung tidak saling menyerang.

  • Burung yang telah akur dan tidak saling menyerang di dalam sangkar perjodohan, belum tentu akur juga jika dimasukkan dalam kandang penangkaran.

  • Langkah selanjutnya adalah masukkanlah burung betina ke dalam kandang penangkaran terlebih dahulu hingga ia benar-benar kelihatan tenang dan tidak lagi gelisah. Akan lebih baik jika ia mulai mau berkicau.

  • Dekatkan atau tempelkan sangkar yang berisi burung jantan ke kandang penangkaran yang sudah berisi burung betina calon pasangannya. Tempelkan sangkar itu ke salah satu dinding kandang penangkaran. bila keduanya berjodoh, maka akan ditandai dengan berkicau saling bersahutan dan pada malam hari murai batu betina akan tidur bertengger di atas sangkar jantan.  Untuk mengamati tingkahlaku burung di kandang penangkaran, masbun biasanya mengunakan kamera pengintai yang menggunakan inframerah, sehingga dalam kondisi gelappun masih dapat memantau kondisi burung yang dijodohkan.

  • Jika kedua burung talah menunjukkan tanda-tanda telah berjodoh, langkah selanjutnuya adalah masukkanlah murai batu jantan ke dalam kandang penangkaran secara hati-hati agar murai batu betina tidak terkejut atau ketakutan. Keterkejutan hanya akan menghambat proses adaptasi di antara keduanya. Waktu yang tepat untuk memasukkan burung jantan adalah sore hari menjelang tidur agar keduanya dapat segera tenang dan tidak saling menyerang.

  • Perhatikan ketika tidur, bila saling berhimpitan atau saling berdesakan kemungkinan besar burung telah menunjukkan tanda-tanda berjodoh. pada esok dan hari selanjutnya, kalau burung tampak masih akur, tidak saling menyerang, tidur secara berhimpitan, dan mau berkicau bersahutan makan kedua burung sudah dapat dikatakan berjodoh. tetapi bila kedua burung masih saling menyerang, keluarkan kedua burung dari kandang penangkaran. dan ulangi kembali proses perjodohan dari awal. setelah diulang 2 atau 3 kali tidak berhasil, hentikan proses ini dan carikan pasangan lain yang mungkin lebih disukai atau cocok.
http://tviexpressbanet.blogspot.com

Cara Membedakan Jenis Kelamin Murai Batu


Dalam usaha penangkaran, kita harus dapat membedakan antara Murai Batu jantan dan betina. Murai Batu jantan dan betina memiliki suara yang berbeda, tetapi ketika burung tersebut masih muda dan belum berkicau sulit untuk membedakannya karena secara fisik hampir sama.
Pada dasarnya membedakan jenis kelamin murai batu tidak jauh berbeda dengan membedakan jenis kelamin jalak suren ataupun membedakan jenis kelamin cucakrawa. Berikut cara membedakan jenis kelamin murai batu.
1. Murai Batu Jantan Dewasa
  • Warna bulu didominasi warna hitam pekat dan mengkilat
  • Bulu dada berwarna coklat pekat
  • Badan besar dan terdapat bulu putih di punggung melebar dengan ekor panjang kokoh dan tebal
  • Bentuk kepala besar dan lebar serta meta menonjol
  • Bentuk paruh panjang, kokoh dan tebal
  • Memiliki volume suara keras, merdu, penuh variasi, dan irama lagu yang serasi
  • Memiliki kaki panjang dengan tulang supit udang tebal dan kaku
2. Murai Batu Betina Dewasa
  • Warna bulu didominasu hitam keabu-abuan dan terlihat kusam
  • Bulu dada berwarna coklat muda
  • Badan kecil dan bulu putih di punggung agak sempit dengan ekor pendek dan kecil
  • Kepala kecil dan ramping serta mata kurang menonjol
  • Bentuk paruh pendek, tipis dan agak melengkung
  • Memiliki volume suara kecil dan variasi suara sedikit atau monoton
  • Memiliki kaki pendek dengan tulang supit udang tipis dan lunak
3. Murai Batu Jantan Trotolan
  • Bentuk kepala kotak dan besar
  • Mempunyai ekor lebih panjang dari betina
  • Warna bulu dada berbintik-bintik coklat
  • Bentuk badan besar dan memanjang
  • Mata tampak menonjol
4. Murai Batu Betina Trotolan
  • Bentuk kepala elips dan kecil
  • Mempunyai ekor lebih pendek dari murai batu jantan
  • Warna bulu dada berwarna keputih-putihan abu-abu dan agak kecoklatan
  • Bentuk badan pendek dan kecil
  • Mata tampak kurang menonjol
http://tviexpressbanet.blogspot.com

Pakan Murai Batu


Sama dengan burung lain pada umumnya, murai batu memerlukan menu pakan yang variatif sehingga ia mendapat kecukupan nutrisi, vitamin, dan mineral. Pakan yang bagus harus mempunyai kelengkapan berikut ini:
  • Nutrisi. Protein dan karbohidrat
  • Vitamin. Vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Bahkan pakan yang baik harus mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCI, Folic Acid, dan Ca-D.
  • Mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Mineral yang diperlukan oleh murai batu adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, tuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
1. Pakan Buatan
Makanan yang diberikan dalam usaha penangkaran murai batu dalam jumlah yang cukup banyak adalah makanan buatan pabrik. Di samping itu Anda juga bisa memberikan makanan ekstra berupa serangga, ulat, dan jangkrik untuk melengkapi kebutuhannya sehingga burung tetap sehat dan bergairah.
Beberapa keuntungan dari penggunaan pakan buatan sebagai makanan burung murai batu adalah:
  • Kandungan gizinya lebih lengkap dan mudah diatur sesuai dengan kebutuhan dan umur burung.
  • Tidak ada ketergantungan pada musim karena dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dan mudah diperoleh
  • Dapat digunakan dalam keperluan budidaya yang besar.

Salah satu jenis makanan buatan untuk murai batu adalah voer. Sebaiknya Anda memilih voer yang berkadar protein sedang, yaitu 12-18 persen. Voer yang berharga mahal belum tentu cocok dengan sistem metabolisme setiap burung. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya.
2. Makanan Tambahan
Berikut ini contoh makanan tambahan dan makanan ekstra untuk murai batu
  •  Kroto Segar

Kroto segar merupakan menu utama sekaligus yang paling berbagai jenis burung. Kadangkala kroto segar sulit didapat terutama pada musim penghujan. Kroto yang diberikan pada burung haruslah yang segar, kalau kroto yang diberikan sudah tidak segar dan sudah berbau dapat menyebabkan burung sakit, seperti mencret atau burung keracunan makanan. Kroto segar berwarna putih bersih dan tidak berbau.
Dalam pemberian kroto, usahakan diatur takaran yang pas untuk dimakan habis oleh burung Anda. Sehingga terhindar dari sisa kroto yang menjadi bau di tempat makanan burung Anda.
  •  Jangkrik

Jangkrik merupakan pakan alami untuk memacu suara kicauan dan meningkatkan gairah dan stamina burung. Sebelum diberikan pada burung Anda, sebaiknya kaki belakang jangkrik yang tajam dibuang, sehingga memudahkan burung untuk menelannya.
 
  • Cacing Tanah
Cacing tanah saat ini digunakan secara luas oleh para penangkar burung untuk pakan berbagai burung. Pakan ini berfungsi untuk meningkatkan birahi pada burung tangkaran, baik burung jantan maupun betina pada masa perkawinan dan meningkatkan produktifitas indukan betina dalam bertelur.
 
  • Ulat Hongkong
Pakan ini sama fungsinya dengan cacing tanah. Hanya saja pemberian pada burung harus dibatasi. Karena pemberian pakan ini secara berlebihan dapat memicu penyakit katarak pada mata burung Anda.
 
  • Kerikil dan Pasir
Seperti unggas lainnya, burung cucakrawa memerlukan makanan pembantu seperti kerikil, batu kecil atau pasir, sejenis pecahan karang dan batu padas yang berfungsi untuk melancarkan proses pencernaannya. Ini semua harus tersedia dalam kandang penangkaran agar selalu tersedia bila burung yang Anda tangkarkan memerlukannya.
http://tviexpressbanet.blogspot.com

Burung Kutilang Zebra Yang Bisa Mengenali Bau

Burung Kutilang Zebra

Berdasarkan hasil penelitian, para ilmuwan memiliki pandangan bahwa burung yang bisa berkicau tidak memiliki kemampuan untuk mencium bau.

Menurut para ilmuwan tersebut, otak burung berkicau memiliki lobus olfactory yang lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis burung yang lainnya.
Akan tetapi disebutkan dalam jurnal Biology Letters bahwa ada hasil studi terbaru yang menyatakan hal yang bertentangan dengan teori tersebut.
Menurut studi tersebut burung yang bisa berkicau termasuk kutilang zebra masih bisa mengenali bau.
Hasil penelitian dari ahli biologi dari Bielefeld University Jerman yaitu, E Tobias Krause menyatakan bahwa meskipun kutilang zebra memiliki area olfactory yang kecil namun tetap saja mempunyai peranan yang sangat penting dalam kemampuan mencium bau.
Sebelumnya hasil hipotesa ini telah melewati sebuah eksperimen menarik dengan telur kutilang zebra yang menetas lalu diletakkan di tempat-tempat yang berbeda.
Burung Kutilang Zebra
Pada usia antara 20 hingga 23 hari setelah telur menetas maka setiap burung akan dipaparkan pada bau tertentu yang berasal dari sarang tempat telur menetas dan sarang yang berfungsi sebagai tempat perkembangannya setelah menetas.
Dalam eksperimen tersebut ternyata burung kutilang zebra lebih memilih sarang dari parental genetiknya.
Krause menyatakan bahwa kemungkinan kutilang zebra menggunakan penciuman untuk mengenali kerabatnya. Diduga bahwa ada jenis burung berkicau lain selain burung kutilang zebra yang juga memiliki kemampuan untuk mengenali atau mencium bau.
Masih diperlukan penelitian selanjutnya untuk melihat apakah kemampuan mencium itu alami atau karena pembelajaran dari lingkungan.
http://tviexpressbanet.blogspot.com